Basis Suporter Liverpool



Liverpool salah satu club yang dibantu paling baik di dunia. Club mengatakan jika pangkal fans di penjuru dunia meliputi lebih dari pada 200 Club Simpatisan yang disadari dengan cara sah di minimal 50 negara. Barisan populer termasuk juga Spirit of Shankly. [80] Club ambil keuntungan dari suport ini lewat tour musim panas di penjuru dunia, [81] yang termasuk juga bermain di muka 101.000 di Michigan, AS, serta 95.000 di Melbourne, Australia. [82] [83] Fans Liverpool seringkali menyebutkan diri mereka untuk Kopites, rujukan untuk beberapa fans yang sempat berdiri, serta saat ini duduk, di Kop di Anfield. [84] Di tahun 2008 sekumpulan fans putuskan untuk membuat club sempalan, A.F.C. Liverpool, untuk mainkan laga untuk beberapa fans yang sudah dikasih harga sebab melihat sepakbola Liga Premier. 

Lagu "You're Never Walk Alone", datang dari musik Carousel Rodgers serta Hammerstein dan direkam oleh musikus Liverpool Gerry serta Pacemakers, ialah lagu berkebangsaan club serta sudah dinyanyikan oleh keramaian Anfield semenjak awal 1960-an. [86] Semenjak itu sudah memperoleh populeritas di golongan fans club lain di penjuru dunia. [87] Judul lagu itu menghiasi pucuk Shankly Gates, yang diresmikan pada 2 Agustus 1982 untuk kembali kenang bekas manager Bill Shankly. Sisi "You're Never Walk Alone" dari Shankly Gates direproduksi di simbol club.

Simpatisan club sudah terjebak dalam dua musibah stadion. Yang pertama ialah musibah Stadion Heysel 1985, dimana 39 simpatisan Juventus terbunuh. Mereka dikurung di pojok oleh fans Liverpool yang sudah ditanggung mengarah mereka; beratnya kipas yang tersudut mengakibatkan dinding roboh. UEFA mempersalahkan kejadian itu cuma pada simpatisan Liverpool, [89] serta larang semua club Inggris dari pertandingan Eropa semasa lima tahun. Liverpool dilarang semasa setahun penambahan, menghindarinya berperan serta dalam Piala Eropa 1990-91, walau memenangi Liga di tahun 1990. [90] Dua puluh tujuh fans diamankan sebab diduga lakukan pembunuhan serta diekstradisi ke Belgia di tahun 1987 untuk hadapi persidangan. [91] Di tahun 1989, sesudah persidangan lima bulan di Belgia, 14 fans Liverpool dijatuhkan hukuman 3 tahun sebab pembunuhan tidak disengaja; [92] 1/2 dari kriteria dibatalkan. 

Musibah ke-2 berlangsung semasa semi-final Piala FA di antara Liverpool serta Nottingham Forest di Hillsborough Fase, Sheffield, pada 15 April 1989. Sembilan puluh enam fans Liverpool wafat untuk akibatnya karena kepadatan di ujung Leppings Lane, yang selanjutnya diketahui untuk musibah Hillsborough. Pada hari-hari selanjutnya media massa The Sun mengeluarkan satu artikel berjudul "The Truth", dimana dia mengakui jika fans Liverpool sudah mencuri orang mati serta sudah buang air kecil serta menggempur polisi. [94] Penyelidikan setelah itu menunjukkan dakwaan itu salah, yang ke arah pada memboikot media massa oleh fans Liverpool di semua kota serta dalam tempat lain; banyak yang masih tetap menampik untuk beli The Sun 30 tahun setelah itu.  Banyak organisasi simpatisan dibangun sesudah musibah, seperti Kampanye Keadilan Hillsborough, yang sebagai wakil keluarga yang bersedih, penyintas, serta simpatisan dalam usaha mereka untuk amankan keadilan.

Popular posts from this blog

shed light on crowdfunding for charity

AI’s tendency toward sycophancy

The sweeping tax reforms that took effect in 2018